Makalah strategi pemasaran -Konsumen tidak membeli produk; mereka
membeli manfaat yang mereka dapatkan
dari produk tersebut. Konsumen tidak bangun di pagi hari dan berkata, “Aku
telah mendapat $10.000. Mari kita beli beberapa pengangkut pasir atau bor atau
penyekat atau lem atau pompa air. Yang terjadi adalah, konsumen mendapati
pesoalan (disebut juga keperluan) dan ingin memecahkan persoalan tersebut.
Konsumen mungkin ingin mendapatkan pelanggan baru di toko bajunya, sehingga dia
tidak
berinvestasi di iklan koran, tetapi di
sirkulasi koran yang menjangkau dan menarik konsumen potensialnya. Konsumen
mungkin membutuhkan lubang, maka dia membeli bor. Konsumen membutuhkan 1.000
lubang per jam. Harga yang konsumen itu mau bayarkan untuk mendapat bor yang
bisa membuat 1.000 lubang dalam satu jam didasarkan pada nilai mendapatkan
1.000 lubang
itu, atau biaya yang timbul akibat
tidak mendapatkan lubang tersebut. Menetapkan nilai 1.000 lubang bagi konsumen
tersebut adalah hal pertama yang harus dilakukan oleh pemasar super. Untuk
menetapkan nilai awal potensial, Anda harus mendolarisasi nilai 1.000 lubang
tadi. Jika tiap lubang bernilai 10 sen, maka si konsumen akan bersedia membayar
hingga $100.
Harga produk atau jasa Anda sesuai
dengan nilai yang diterima konsumen dari produk atau jasa tersebut. Jangan
menetapkan harga produk Anda berdasarkan biaya produksinya plus pembulatannya.
Jangan menetapkan harga produk Anda hanya berdasarkan penawaran dan permintaan
(supply and demand). (Bahkan, komoditas-komoditas paling dasar pun dapat
dibedakan dan dihargai sesuai dengan nilainya. Mengeksploitasi konsumen yang
membutuhkan kayu lapis pada saat badai mungkin akan menghasilkan keuntungan
jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang tindakan ini akan diingat oleh
konsumen.) Jangan secara otomatis menetapkan harga produk Anda untuk
mencerminkan harga yang kompetitif. Jangan menetapkan harga produk Anda di
bawah biaya
produksinya.
Menetapkan harga berdasarkan nilai
adalah strategi pemasaran. Strategi ini didasarkan pada pemahaman terhadap
konsumen. Penetapan harga berdasarkan target keuntungan kotor (gross margin)
adalah strategi menutup biaya produksi serta tidak berhubungan dengan konsumen
dan pasar. Penetapan harga berdasarkan
target keuntungan kotor yang selama ini selalu menjadi pendekatan paling umum
menetapkan harga produk dengan tidak tepat, sering kali mengorbankan keuntungan
yang signifikan. Perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada biaya produksi
sering kali secara otomatis memberikan margin akibat penurunan biaya kepada
konsumen dengan
menetapkan harga yang lebih rendah.
Ada kalanya kompetisi membuat praktik ini diperlukan. Tetapi hal ini sebaiknya
tidak dilakukan secara otomatis. Dalam penetapan harga berdasarkan nilai, biaya
produksi tidak relevan. Tidak penting apakah Anda menghasilkan produk tersebut
dengan biaya nol. Anda menetapkan harga berdasarkan nilai. Jika harga produk
yang Anda tetapkan berdasarkan nilai ternyata lebih rendah dari biaya produksinya,
hapuskan produk tersebut dari lini produksi Anda. Jika itu produk baru dan
biaya produksinya melebihi nilainya, jangan luncurkan. Hentikan produk itu.
Penetapan harga berdasarkan nilai
memerlukan pengetahuan yang baik akan konsumen, kemampuan dolarisasi, dan
keberanian. Kebanyakan menetapkan harga sesuai dengan nilai yang sebenarnya.
Mereka takut harganya terlalu tinggi. Mereka tidak tahu bagaimana
mempertahankan harga dengan tenaga penjualan (kebanyakan mereka ingin menjual
dengan harga rendah), atau dengan distributor (yang tidak tahu bagaimana
menjual nilai). Superstar pemasaran tidak takut pada harga. Superstar pemasaran
secara konstan mendidik tenaga penjualan, penyalur, dan pasar untuk memahami
nilai riil produknya.
Pada saat konsumen memahami nilaidolar (nilai uang) produknya, maka harga hanyalah detail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar