Jumat, 25 Januari 2013

Strategi pemasaran produk baru : Anda Harus Mencintai Merek Anda

Strategi pemasaran produk baru - Super Star pemasaran adalah penjaga merek. Anda adalah penjaga citra, nilai, janji, dan masa depan merek. Anda harus memercayai arti merek Anda bagi para konsumennya. Anda harus memahami dan menghargai warisan merek Anda. Anda harus bergairah terhadap merek Anda. Anda harus bangga menjual merek Anda, baik secara terbuka maupun secara pribadi. Anda harus melindungi merek Anda dari penyalahgunaan oleh orang lain dalam organisasi Anda.


Merek Anda dapat berupa produk, sekelompok produk, perusahaan Anda, atau kombinasi semua ini. Apa pun yang diwakili merek Anda, Anda harus mencintai merek tersebut!

Anda harus mencintai merek tersebut dan menghidupkannya. Darah merek tersebut harus mengaliri nadi Anda. Ada perbedaan antara mencintai dan mengelola merek. Mencintai merek berarti menghidupkan merek tersebut, menjadikan merek itu bagian dari diri Anda. Mencintai dan menghidupkan merek mengarah kepada sukses jangka panjang. Mengelola merek adalah memikirkan, mengatur, dan menjaga, yang mengarah kepada keadaan sementara.

Anda harus memahami nilai yang disampaikan oleh merek Anda dengan sangat mendalam sehingga Anda tidak akan pemah merasa malu dengan harganya. Anda harus mampu menyampaikan dengan jelas nilai uang dari tiap manfaat dan tiap titik perbedaan yang merek Anda.

Tidak semua merek berlaku bagi setiap orang. Ada orang yang tidak berhasil dengan merek Virginia Slims; sementara orang yang lainnya dapat berhasíl dengan baik. Ada yang tidak dapat menjadi anggota Korps Marinír A.S.; sedangkan yang lain memiliki tato (moto Korps Marinír A.S. yang artinya: selalu setia) di pinggul.

Kehidupan dan masa kejayaan merek Snapple (minuman jus) adalah contoh perbedaan antara mencintai merek dan sekadar mengelola merek. Snapple lahir di Queens, New York. Merek tersebut sebelumnya dipasarkan sebagai minuman cocktail untuk bersenang-senang, dengan label yang khas, rasa yang tak bíasa, serta bintang iklan yang ramah dan merakyat. Wiraswastawan yang membangun merek ini adalah orang pemasaran yang instingtíf dan cerdas. Tanpa uang pendukung pemasaran ataupun pergerakan yang cukup untuk menembus distribusí supermarket pada tahap awal, Snapple terjual habis darì kotak-kotak pendingín di toko kelontong, toko makanan, dan pom bensin. Pekerjaan yang sangat berat untuk mencapai distribusi nasional, tetapi Snapple berhasilmembangun merek nasional dan waralaba nasional.

Pemasaran Snapple yang nontradisional, amatir, tidak berdasarkan teori, menciptakan merek besar yang bahkan diikuti oleh sejenis pemujaan merek.

Para pemilik aslinya menjual merek Snapple ke Quaker Oats, perusahaan pemasar produk konsumsi yang sangat besar. Orang-orang pemasaran Quaker tentunya merasa strategi pemasaran pemilik asli terlalu sentimentil, kampungan, dan tidak profesional, sehingga mereka segera menetralisasi pemasaran Snapple. Orang pemasaran Quaker tentunya menertawakan dan mencemooh iklan Snapple, sehingga mereka menghilangkan Snapple Lady, bintang iklan kesayangan konsumen merek tersebut. Quaker meluncurkan iklan televisi profesional dan mahal, sepenuhnya berbeda dari iklan sederhana aslí Snapple. Quaker mencoba menggunakan Snapple untuk menjual Marek raksasanya: Gatorade. Quaker menjejalkan botol Snapple ukuran monster yang besar ke dalam rak, di mana botol-botol itu merana karena konsumen tidak menginginkan botol monster. Distributor Snapple tidak mrnyukui pemasaran Quaker. Konsumen tidak membeli perluasan lini produk Quaker. Waralaba merek ini mulai berkurang dan terus merosot.

Orang pemasaran Quaker Oats tidak mencintai Snapple. Mereka tidak menghargai karakter merek tersebut. Mereka tidak minum Snapple saat sarapan, makan siang, makan malam, atau saat lain, sepanjang wuktu. Orang pemasaran Quaker meremehkan merek Snapple. Perusahaan besar Quaker mempersulit dan memukul merek Snapple.

Quaker menjual merek tersebut, dengan kerugian besar, ke sekelompok wiraswastawan pemasar, yang tentu saja mirip para pendiri awal merek tersebut. Orang-orang baru ini memoles ulang Snapple hingga berkilat. Mereka membangunkan kembali karakter Snapple. Mereka mengembalikan Snapple Lady. Mereka memperkenalkan beragarn rasa aneh yang baru. Mereka meminum Snapple pagi, siang, dan malam. Ya, merek ini kembalí.

Quaker Oats seharusnya bertindak lebih baik dengan tidak membuang Snapple Lady. Snapple Lady adalah bagian dari merek tersebut. Quaker semestinya mempelajari kegagalan Hamm’s Beer/ Heublein. Hamm’s Beer adalah merek besar di daerah midwestern. Iklan mereka menampilkan beruang menari. Beruang menjadi bagían dari merek Hamm’s Beer. Heublein membeli Hamm’s Beer, membenci iklannya, menganggap beruang tersebut lelucon picisan, dan dengan segera membuang beruang itu dari semua iklannya. Konsumen memberontak. Sejumlah konsumen mengganggap Heublein telah benar-benar mengubah formula bir tersebut. Heublein membunuh merek tersebut dan menjual kembali ke para pemilik awalnya dengan kerugian besar. Tidak mencintai merek akan sangat menghancurkan merek. Membenci merek adalah hukuman mati. . Heublein membenci Hamm’s.
Mencintai merek Anda bukanlah jaminan kesuksesan Anda. Tetapi tidak mencintai merek Anda adalah jaminan performa yang loyo, dan jika tidak berujung pada kegagalan seketika, maka pasti berujung pada kegagalan di masa mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar