Pengertian perilaku konsumen - Klise pemasaran yang paling tua adalah: “Konsumen
selalu benar.” Klise ini Salah. Konsumen yang benar selalu benar. Konsumen yang
Salah, konsumen yang ‘Tidak baik’, tidak tepat bagì perusahaan yang menjual.
Setiap organísasi harus memiliki definisínya sendiri tentang konsumen ‘Baik’.
Dan setiap organisasi harus memilíki definisinya sendiri tentang konsumen yang salah,
konsurnen yang ‘Tidak baik’.
Definisi akan sangat bervaríasi tergantung pada berbagaí
keadaan, tetapi minimal konsumen yang baik adalah yang menguntungkan perusahaan
penjual, membayar tagihannya, dan membayar apa yang dibelinya. Konsumen yang
baik adalah konsumen yang loyal. Konsumen yang baik menyebarkan berita positif
dan memberi rekomendasi positif. Konsumen yang baik kadang kala keras hati,
teliti, tidak sabar, menantang, plin-plan, rewel, menjengkelkan, menuntut,
gelísah, mendesak terus-menerus, dan banyak hal lain lagí. Tidak satu pun dari
sífat tersebut yang perlu dirisaukan selama mereka adalah konsumen yang ‘Baik’.
Konsumen yang ‘Baik’ layak membuat kita menghadapi persoalan tersebut.
Hadapilah mereka.
Konsumen dapat menjadi konsumen yang salah, konsumen yang ‘Tídak baik’, karena berbagai alasan. Biasanya konsumen yang salah tidak menguntungkan bagi perusahaan penjual. Konsumen yang salah tidak sepadan dengan harga yang mereka bayar, biaya layanan, stres yang ditimbulkan, atau kesempatan yang ditinggalkan orang pemasaran gara-gara mereka.
Konsumen tidak selalu benar. Penerimaan buta terhadap klise ini dapat mengakíbatkan masalah. Konsumen yang Salah selalu Salah. Konsumen yang adalah konsumen yang tepat. Konsumen yang benar adalah raja. Agungkanlah sang raja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar